KARYA ILMIAH REMAJA
PEMANFAATAN BEKATUL SEBAGAI BAHAN DASAR ALTERNATIF PEMBUATAN ROLADE
oleh:
1.
Afina Irsyania Zulfa (XI
IPA 2)
2.
Afriyanti (XI
IPA 2)
3.
Akhmad Amron Syahdani (XI
IPA 1)
4.
Diah Palupi Nur Indarti (XI
IPA 3)
5.
Ghifari Citraskara (XI
IPA 1)
6.
Meida Riski Pujiyati (XI
IPA 3)
7.
Nuradika Pradana Reeza Krisna Utama (XI IPA 3)
8.
Pawit Romadhon (XI
IPA 1)
9.
Re Septian Ilhamsyah (XI
IPA 2)
10.
Yunitha Nurul Chayati (XI
IPA 2)
SMA Negeri 1 Wonosobo
2013/2014
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan karya ilmiah yang berjudul “Pemanfaatan Bekatul sebagai Bahan Dasar Alternatif
Pembuatan Rolade “ disahkan pada :
hari : Senin
tanggal : 16 Desember 2013
hari : Senin
tanggal : 16 Desember 2013
Yang mengesahkan,
Enny Suprati S.Pt.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Sang Maha pencita dan pengatur
alam semesta, berkat ridhonya,p enulis mampu menyelesaikan laoran karya ilmiah
yang berjudul “perbandingan Gizi yang Terdapat pada Rolade dari Bekatul dengan
Camuran Teri dengan Campuran Ceker Ayam”.
Dalam menyusun karya ilmiah ini tidak sedikit kesulitan
dan hambatan yang penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat
dari oranag terdekat sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis
ada kesempatan ini mengucapkan terima kasih keada:
1.
Allah Swt.
2.
Orangtua, atas
semua doa dan bantuan finansial untuk menyelesaikan laporan ini.
3.
Teman-teman, yang
tealah memberikan semangat dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan laoran
ini.
penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesemurnaan baik
dari bentuk penyusunan mauun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan laporan karya ilmiah selanjutnya. Akhir kata
semoga laporan yang berjudul“Perbandingan Gizi yang Terdapat ada Rolade dari
Bekatul dengan Campuran Teri dengan Campuran Ceker Ayam” Dapat memberikan
manfaat bagi kita.
Wonosobo, 16 Desember 2013
Penulis,
ABSTRAK
Manfaat suatu makanan yang memiliki nilai gizi yang
tinggi sangatlah berguna bagi tubuh kita sendiri. Untuk mencapai kadar gizi
yang maksimal bagi makanan dapat dilakukan dengan cara memilih bahan makanan
yang mengandung gizi tinggi juga dengan cara pengolahan makanan yang baik.
Selain itu akan lebih baik juga jika memilih makanan dengan melihat sisi
ekonomisnya, seperti memilih makanan dengan nilai gizi yang tinggi juga dengan
harga yang mudah dijangkau.
Oleh karena itu, untuk menciptakan
keseimbangan nilai gizi dan sisi ekonomis penulis menciptakan trobosan baru
makanan yang banyak mengandung nilai gizi dan juga bahan yang dgunakan tidaklah
mahal, yaitu dengan pemanfaatan bekatul yang dicampur dengan cakar ayam dan
juga ikan asin dan digunakan untuk membuat rolade. Rolade bekatul ini adalah
trobosan baru makanan yang memiliki banyak gizi dan tentunya tidaklah mahal,
hal ini dilihat dari bahan makanan bekatul yang banyak mengandung gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh kita seperti vitamin B dan juga karbohidrat yang dcampur
dengan cakar ayam dan ikan asin yang tentunya banyak mengandung protein yang
tinggi.
DAFTAR
ISI
1. Lembar
Sampul
............................................................... i
2. Lembar
Pengesahan
............................................................... ii
3. Kata
Pengantar ............................................................... iii
4. Abstrak ............................................................... iv
5. Daftar
Isi ............................................................... v
6. BAB
II
Pendahuluan
a. Latar
Belakang .............................................................
1
b. Rumusan Masalah ............................................................. 1
c. Tujuan .............................................................
1
d. Hipotesis .............................................................
2
7. Landasan teori ............................................................. 3
8. Metode Penelitian ............................................................. 6
9. Hasil dan Pembahasan ............................................................. 7
10. Simpulan dan Saran
a. Simpulan ............................................................. 9
b. Saran ............................................................. 9
11. BAB III
Penutup
a.
Daftar pustaka ............................................................. 10
b.
Lampiran ............................................................. 11
BAB I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Seperti yang telah kita ketahui saat ini, kualitas
gizi dan pangan di Indonesia lambat laun semakin mengalami kemerosotan. Hal
tersebut dapat diketahui melalui semakin banyaknya masyarakat yang mengidap
gizi buruk yang sebagian besar nerasal dari kalangan masyarakat menengah ke
bawah. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa tingkat gizi dan pangan
dipengaruhi oleh pendapatan dan status sosial masyarakat. Kemampuan masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan gizi yang cukup amatlah minim, sehingga masyarakat
tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi karena sumber-sumber gizi yang mahal, yang
tidak bisa tercapai oleh masyarakat menengah kebawah. Masyarakat membutuhkan
jenis pangan yang murah namun bergizi tinggi. Oleh sebab itu, perlu adanya
trobosan-trobosan baru utuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya
dengan pemanfaatan limbah yang tidak berguna, menjadi suatu yang benilai guna
dan bergizi tinggi.
1.2
Rumusan Masalah
·
Mengapa bekatul
yang dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan rolade?
·
Apakah bekatul
dapat dijadikan sebagai bahan dasar alternatif pembuatan rolade?
·
Bagaimana cara
mengolah bekatul menjadi rolade agar mempunyai nilai gizi yang tinggi?
1.3
Tujuan
Dalam masalah ini, kita mencari trobosan baru dengan
memanfaatkan bekatul (kulit beras) sebagai bahan pangan. Penggunaan bekatul
bermaksud untuk menjadi alternatif makanan bergizi dengan harga yang
terjangkau. Selain itu, bekatul banyak mengandung nutrisi-nutrisi yang malah
tidak dimanfaatkan. Bekatul
mengandung nutrisi di antaranya vitamin B15, protein, lemak, karbohidrat,
kalsium, magnesium, seng, fosfor, dan zat besi yang sangat dibutuhkan tubuh
dalam mekanisme kerja organ-organ tubuh. Bekatul dapat menjadi bahan alternatif
pengganti daging. Disini, kita membuat rolade dengan bahan utama bekatul.
Sehingga, tujuan dari pengolahan bekatul yaitu pemanfaatan limbah menjadi
pangan yang bernilai gizi tinggi.
Selain itu tujuan dari penenelitian ini dilakukan adalah
untuk menemukan fakta-fakta yang menunjukkan bahwa bekatul dapat di jadikan
sebagai bahan dasar alternatif pembuatan rolade yang memiliki kandungan gizi
tinggi.
1.4
Hipotesis
·
Bekatul dapat
dijadikan sebagai bahan dasar alternatif pembuatan rolade dan mempunyai nilai
gizi yang tinggi
·
Untuk menghasilkan
rolade yang bergizi tinggi dapat dilakukan dengan mengkombinasikan bekatul
dengan cakar ayam
BAB II
Landasan Teori
Bekatul secara teknis merupakan produk sampingan dari proses penggilingan
padi. Menurut penjelasan Prof. Dr. Made Astawan, seorang ahli teknologi pangan
sebagaimana dimuat dalam Kompas.com, bekatul dihasilkan setelah melalui
beberapa proses. Bila gabah dihilangkan bagian sekamnya melalui proses
penggilingan (pengupasan kulit), akan diperoleh beras pecah kulit (brown
rice). Beras pecah kulit terdiri atas bran (dedak dan bekatul), endosperm,
dan embrio (lembaga).
Endosperma terdiri atas kulit ari (lapisan aleuron) dan bagian
berpati. Selanjutnya, bagian endosperma tersebut akan mengalami proses
penyosohan, menghasilkan beras sosoh, dedak, dan bekatul. Proses penyosohan merupakan proses penghilangan dedak
dan bekatul dari bagian endosperma beras. Secara keseluruhan proses
penggilingan padi menjadi beras akan menghasilkan 16,28 persen sekam, 6-11
persen dedak, 2-4 persen bekatul, dan sekitar 60 persen endosperma. Tujuan
penyosohan untuk menghasilkan beras yang lebih putih dan bersih. Makin tinggi
derajat sosoh, semakin putih dan bersih penampakan beras, tapi semakin miskin
zat gizi. Pada penyosohan beras dihasilkan dua macam limbah, yaitu dedak (rice
bran) dan bekatul (rice polish).
Secara umum bekatul mengandung protein, mineral, lemak
(termasuk asam lemak essensial), serat pencernaan (dietary fibre),
antioksidan, vitamin E dan vitamin B komplek, yaitu : B1, B2, B3, B5, B6 dan
B15. Jika dibandingkan dengan bahan makanan lainnya, bekatul memiliki kandungan
B15 paling tinggi. Di samping itu, bekatul juga mengandung kalsium, magnesium,
mangan, zat besi, kalium, dan natrium.
Mineral yang terkandung pada bekatul tersebut, secara umum memiliki manfaat sebagai berikut:
1.Kalsium (Ca)
bermanfaat mengurangi insomnia, mendukung system saraf dan kontraksi otot,
serta mengatur detak jantung dan mencegah penggumpalan darah.
2. Magnesium (Mg)
2. Magnesium (Mg)
berguna mengaktikan enzim, berperan
dalam produksi energi, formasi protein, dan replikasi sel, serta meningkatkan
kelarutan kalsium dalam enzim sehingga bisa mencegah terbentuknya batu ginjal,
batu empedu, dan batu saluran kemih. Kekurangan magnesium bisa menyebabkan
gangguan mental, kelelahan, serta gangguan pada jantung, kondisi saraf, dan
kontraksi otot.
3. Mangan (Mn)
3. Mangan (Mn)
memiiki manfaat sebagai berikut:
- Berperan dalam beberapa system enzim, terutama enzim yang terlibat dalam pengontrolan gula darah, metabolisme energi, dan hormone tiroid.
- Berperan dalam enzim SOD (super oxide dismutase) sehingga sel tidak mudah rusak.
- Mencegah epilepsy, mengurangi resiko serangan jantung secara mendadak.
- Berperan dalam fungsi otak.
4. Zat besi (Fe)
- Berperan dalam beberapa system enzim, terutama enzim yang terlibat dalam pengontrolan gula darah, metabolisme energi, dan hormone tiroid.
- Berperan dalam enzim SOD (super oxide dismutase) sehingga sel tidak mudah rusak.
- Mencegah epilepsy, mengurangi resiko serangan jantung secara mendadak.
- Berperan dalam fungsi otak.
4. Zat besi (Fe)
memiliki fungsi sebagai berikut:
- Berperan dalam mengatur moekul hemoglobin (sel-sel darah merah)
-Sebagai transportasi oksigen (O2) dari paru ke jaringan dan transportasi CO2 dari jaringan ke paru.
- Sangat diperlukan selama pekembangan janin, masa reamaja serta selama kehamilan dan menyusui. Kekurangan zat penting ini akan menurunkan daya konsentrasi dan fungsi kekebalan tubuh.
5. Kalium (K)
- Berperan dalam mengatur moekul hemoglobin (sel-sel darah merah)
-Sebagai transportasi oksigen (O2) dari paru ke jaringan dan transportasi CO2 dari jaringan ke paru.
- Sangat diperlukan selama pekembangan janin, masa reamaja serta selama kehamilan dan menyusui. Kekurangan zat penting ini akan menurunkan daya konsentrasi dan fungsi kekebalan tubuh.
5. Kalium (K)
bersama natrium berfungsi menjaga
keseimbangan cairan tubuh dan fungsi jantung. Di samping itu juga berfungsi
sebagai pengantar pesan saraf ke otot, menurunkan tekanan darah serta
mengirimkan oksigen ke otak.
6. Seng (Zn)
6. Seng (Zn)
sangat penting untuk pertumbuhan
sel, sintesis protein, dan pemanfaatan vitamin A.
Vitamin B15
Cara
kerja vitamin B15 yang terpenting adalah untuk menyempurnakan proses
metabolisme dalam tubuh. Cukup banyak penyakit yang disebabkan karena
terganggunya metabolisme tubuh, termasuk di antaranya adalah penyakit kencing
manis (Diabetes Mellitus), gondok (basedov), kolesterol tinggi.
Sebagai vital anti oksidan, Vitamin B15 pada bekatul memiliki banyak fungsi dan
manfaat;
1. Vitamin B15 menambah sirkulasi darah perifer dan menambah oksigenasi jaringan dan otot jantung. Karena terbukti dari penelitian yang dilakukan seorang peneiti Rusia, vitamin B15 dapat meningkatkan kadar keratin dalam otot dan hati. Meningkatnya fosfokreatin di semua otot bisa meningkatkan daya kontraksi otot jantung.
2. Viamin B15 meninggikan glikogen dalam otot dan hati serta meningkatkan adenosine tri phosphate (ATP).
3. Vitamin B15 juga bisa meningkatkan pemasukan oksigen ke dalam otak.
4. Vitamin B15 bisa memperbaiki fungsi hati pada penderita sirosis dan akoholik hepatitis.
5. Vitamin B15 mampu menstimulasi proses oksidasi dan respirasi sel.
6. Vitamin B15 bisa meningkatkan metabolisme protein, terutama pada otot dan jantung.
7. Vitamin B15 bisa menstimulasi metabolisme lemak dan gula sehingga memiliki efek yang baik terhadap arterioklerosis (pengapuran pembuluh darah), hiperkolesterol (kadar kolesterol dalam darah meninggi) dan diabetes mellitus (kencing manis).
8. Vitamin B15 bisa menghilangkan gejala subyektif pada penyakit jantung koroner (coronair insufficiency) dan heart infarct.
9. Vitamin B15 tidak menimbulkan efek racun (tidak toksik).
1. Vitamin B15 menambah sirkulasi darah perifer dan menambah oksigenasi jaringan dan otot jantung. Karena terbukti dari penelitian yang dilakukan seorang peneiti Rusia, vitamin B15 dapat meningkatkan kadar keratin dalam otot dan hati. Meningkatnya fosfokreatin di semua otot bisa meningkatkan daya kontraksi otot jantung.
2. Viamin B15 meninggikan glikogen dalam otot dan hati serta meningkatkan adenosine tri phosphate (ATP).
3. Vitamin B15 juga bisa meningkatkan pemasukan oksigen ke dalam otak.
4. Vitamin B15 bisa memperbaiki fungsi hati pada penderita sirosis dan akoholik hepatitis.
5. Vitamin B15 mampu menstimulasi proses oksidasi dan respirasi sel.
6. Vitamin B15 bisa meningkatkan metabolisme protein, terutama pada otot dan jantung.
7. Vitamin B15 bisa menstimulasi metabolisme lemak dan gula sehingga memiliki efek yang baik terhadap arterioklerosis (pengapuran pembuluh darah), hiperkolesterol (kadar kolesterol dalam darah meninggi) dan diabetes mellitus (kencing manis).
8. Vitamin B15 bisa menghilangkan gejala subyektif pada penyakit jantung koroner (coronair insufficiency) dan heart infarct.
9. Vitamin B15 tidak menimbulkan efek racun (tidak toksik).
BAB III
Metode Penelitian
Metode
yang digunakan dalam penelitian karya ilmiah ini adalah :
·
Metode Membaca
Penulis
melakukan penelitian karya ilmiah ini dengan membaca berbagai referensi
buku/majalah dan lain-lain yang terkait dengan penelitian yang dilakukan
·
Metode Observasi
Penulis
melakukan penelitian karya ilmiah ini dengan cara meneliti dan mengamati objek
yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.
BAB IV
Hasil dan Pembahasan
a.
Tekstur
Bekatul yang digunakan dalam pembuatan rolade memiliki tekstur yang lembut. Hal ini
tentunya mempengaruhi hasil rolade yang
dibuat. Dari pencobaan yang telah kami lakukan didapat rolade dengan tekstur lembut sesuai bahan
dasarnya. Selain itu bahan bekatul membuat rolade terasa empuk ketika dimakan.
b.
Warna
Dilihat dari segi warna pembuatan rolade dari bahan dasar
bekatul dan cakar ayam menghasilkan warna cokelat kekuning-kuningan. Hal ini
disebabkan karena warna bahan dasar bekatul itu sendiri. Namun setelah pengolahan
warna rolade akan semakin dari sebelumnya.
c.
Rasa
Bahan dasar yang berbeda tentunya akan memberi efek yang
berbeda pada hasil olahan. Demikian pula pada rasa dari rolade yang terbust
dari
d.
Gizi yang
terkandung
·
Kandungan gizi
bekatul
Bekatul mengandung banyak
komponen nilai gizi dan nutrisi bila telahdiolah menjadi bubuk bekatul yang
halus dan diproses secara higienis. Bekatul memiliki kandungan seperti
karbohidrat, protein, mineral, lemak, vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B5, B6
dan B15), inositol, fitat, asam ferulat, gama orizanol, fitosterol,tokorienol,
asam amino, asam lemak tak jenuh, dan serat.
·
Kandungan gizi ceker
ayam
Komposisi zat gizi per
100 gram ceker ayam
Zat gizi
|
Jumlah
|
Energi
(kkal)
|
150
|
Protein
(g)
|
19
|
Karbohidrat
(g)
|
0,4
|
Lemak (g)
|
8
|
Vitamin A
(IU)
|
100
|
Asam folat
(mkg)
|
86
|
Kolin (mg)
|
13
|
Kalsium
(mg)
|
88
|
Fosfor
(mg)
|
83
|
Asam lemak
omega-3 (mg)
|
187
|
Asam lemak
omega-6 (mg)
|
2.571
|
Selain
rasanya gurih ternyata ceker ayam sangat kaya dengan kandungan omega-3 dan omega-6, l masing-masing
187 mg dan 2.571 mg per 100 gram. Omega-3
dan omega-6 merupakan asam lemak tak jenuh ganda yang sangat penting bagi kesehatan tubuh.
BAB V
Simpulan dan Saran
a.
Simpulan
Bekatul memiliki manfaat salah satunya
sebagai alternatif bahan dasar rolade. Rolade tersebut dapat dikombinasikan
dengan cakar ayam. Bekatul yang memiliki nilai gizi tinggi sangat baik jika
digunakan sebagai penggati daging. Sekarang, banyak kasus gizi buruk di
Indonesia. Hal tersebut dikarenakan kemampuan daya beli masyarakat yang rendah
akibat ekonomi yang rendah. Maka dari itu, bekatul yang harganya sangat
terjangkau ini bisa direkomendasikan sebagai alternatif daging. Semua kalangan
bisa mengonsumsi bekatul sebagai makanan yang memiliki gizi tinggi. Gizi yang
terkandung dalam bekatul antara lain vitamin B15, protein, lemak, karbohidrat,
kalsium, magnesium, seng, fosfor, dan zat besi. Kandungan gizi tersebut bisa
mencukupi kebutuhan gizi untuk tubuh.
b.
Saran
·
Dalam pembuatan rolade,
sebaiknya pilih bekatul yang teksturnya lembut dan bersih.
·
Komposisi rolade harus
sebanding dengan bahan yang lain.
·
Perlu diadakan
penelitian lebih lanjut berhubung dengan keterbatasan dan kekurangan penelitian
ini.
BAB VI
Daftar Pustaka
Kalie,
Moehd. Baga. 2008. Budidaya Padi Varietas
Unggul.
Yogyakarta: Kanisius
Mahisworo,
dkk. 2001. Kandungan Bekatul. Jakarta: Penebar Swadaya
http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/06/17/keanekaragaman-sumber-pangan-dan-gizi-di-indonesia/ diunduh pada
tanggal 16 desember 2013
http://kampus.okezone.com/read/2011/11/12/367/528629/krisis-pangan-membayangi-indonesia diunduh pada
tanggal 16 desember 2013
Lampiran
Gambar 2. Diagram alir proses pengolahan
beras dan bekatul
Tidak ada komentar:
Posting Komentar