WELCOME

GOOD LIVE, GOOD FUTURE

Rabu, 18 Desember 2013

CONTOH PENELITIAN IMAGINER

KARYA ILMIAH REMAJA
PEMANFAATAN BEKATUL SEBAGAI BAHAN DASAR ALTERNATIF PEMBUATAN ROLADE


oleh:
1.      Afina Irsyania Zulfa                                                (XI IPA 2)
2.      Afriyanti                                                                   (XI IPA 2)
3.      Akhmad Amron Syahdani                                       (XI IPA 1)
4.      Diah Palupi Nur Indarti                                           (XI IPA 3)
5.      Ghifari Citraskara                                                   (XI IPA 1)
6.      Meida Riski Pujiyati                                               (XI IPA 3)
7.      Nuradika Pradana Reeza Krisna Utama               (XI IPA 3)
8.      Pawit Romadhon                                                      (XI IPA 1)
9.      Re Septian Ilhamsyah                                             (XI IPA 2)
10.  Yunitha Nurul Chayati                                             (XI IPA 2)

SMA Negeri 1 Wonosobo
2013/2014

LEMBAR PENGESAHAN


Laporan karya ilmiah yang berjudul “Pemanfaatan Bekatul sebagai Bahan Dasar Alternatif Pembuatan Rolade “ disahkan   pada :
hari             
            : Senin
tanggal                    :
16 Desember 2013

Yang mengesahkan,



Enny Suprati S.Pt.


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Sang Maha pencita dan pengatur alam semesta, berkat ridhonya,p enulis mampu menyelesaikan laoran karya ilmiah yang berjudul “perbandingan Gizi yang Terdapat pada Rolade dari Bekatul dengan Camuran Teri dengan Campuran Ceker Ayam”.
Dalam menyusun karya ilmiah ini tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari oranag terdekat sehingga penulis mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis ada kesempatan ini mengucapkan terima kasih keada:
1.      Allah Swt.
2.      Orangtua, atas semua doa dan bantuan finansial untuk menyelesaikan laporan ini.
3.      Teman-teman, yang tealah memberikan semangat dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan laoran ini.
penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesemurnaan baik dari bentuk penyusunan mauun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan laporan karya ilmiah selanjutnya. Akhir kata semoga laporan yang berjudul“Perbandingan Gizi yang Terdapat ada Rolade dari Bekatul dengan Campuran Teri dengan Campuran Ceker Ayam” Dapat memberikan manfaat bagi kita.

Wonosobo, 16 Desember 2013
Penulis,




ABSTRAK

Manfaat suatu makanan yang memiliki nilai gizi yang tinggi sangatlah berguna bagi tubuh kita sendiri. Untuk mencapai kadar gizi yang maksimal bagi makanan dapat dilakukan dengan cara memilih bahan makanan yang mengandung gizi tinggi juga dengan cara pengolahan makanan yang baik. Selain itu akan lebih baik juga jika memilih makanan dengan melihat sisi ekonomisnya, seperti memilih makanan dengan nilai gizi yang tinggi juga dengan harga yang mudah dijangkau.
            Oleh karena itu, untuk menciptakan keseimbangan nilai gizi dan sisi ekonomis penulis menciptakan trobosan baru makanan yang banyak mengandung nilai gizi dan juga bahan yang dgunakan tidaklah mahal, yaitu dengan pemanfaatan bekatul yang dicampur dengan cakar ayam dan juga ikan asin dan digunakan untuk membuat rolade. Rolade bekatul ini adalah trobosan baru makanan yang memiliki banyak gizi dan tentunya tidaklah mahal, hal ini dilihat dari bahan makanan bekatul yang banyak mengandung gizi yang dibutuhkan oleh tubuh kita seperti vitamin B dan juga karbohidrat yang dcampur dengan cakar ayam dan ikan asin yang tentunya banyak mengandung protein yang tinggi.
  

DAFTAR ISI

1.      Lembar Sampul                     ...............................................................  i
2.      Lembar Pengesahan              ...............................................................  ii
3.      Kata Pengantar                     ...............................................................  iii
4.      Abstrak                                 ...............................................................  iv
5.      Daftar Isi                              ...............................................................  v
6.      BAB II
 Pendahuluan
a.       Latar Belakang                     ............................................................. 1
b.      Rumusan Masalah                 ............................................................. 1
c.       Tujuan                                   ............................................................. 1
d.      Hipotesis                               ............................................................. 2
7.      Landasan  teori                                 ............................................................. 3
8.      Metode Penelitian                             ............................................................. 6
9.      Hasil dan Pembahasan                      ............................................................. 7
10.  Simpulan dan Saran
a.       Simpulan                               ............................................................. 9
b.      Saran                                     ............................................................. 9
11.   BAB III
Penutup
a.       Daftar  pustaka                     ............................................................. 10
b.      Lampiran                               ............................................................. 11



BAB I
Pendahuluan
1.1       Latar Belakang
Seperti yang telah kita ketahui saat ini, kualitas gizi dan pangan di Indonesia lambat laun semakin mengalami kemerosotan. Hal tersebut dapat diketahui melalui semakin banyaknya masyarakat yang mengidap gizi buruk yang sebagian besar nerasal dari kalangan masyarakat menengah ke bawah. Oleh karena itu, dapat diketahui bahwa tingkat gizi dan pangan dipengaruhi oleh pendapatan dan status sosial masyarakat. Kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan gizi yang cukup amatlah minim, sehingga masyarakat tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi karena sumber-sumber gizi yang mahal, yang tidak bisa tercapai oleh masyarakat menengah kebawah. Masyarakat membutuhkan jenis pangan yang murah namun bergizi tinggi. Oleh sebab itu, perlu adanya trobosan-trobosan baru utuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya dengan pemanfaatan limbah yang tidak berguna, menjadi suatu yang benilai guna dan bergizi tinggi.
1.2       Rumusan Masalah
·      Mengapa bekatul yang dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan rolade?
·      Apakah bekatul dapat dijadikan sebagai bahan dasar alternatif pembuatan rolade?
·      Bagaimana cara mengolah bekatul menjadi rolade agar mempunyai nilai gizi yang tinggi?

1.3           Tujuan
Dalam masalah ini, kita mencari trobosan baru dengan memanfaatkan bekatul (kulit beras) sebagai bahan pangan. Penggunaan bekatul bermaksud untuk menjadi alternatif makanan bergizi dengan harga yang terjangkau. Selain itu, bekatul banyak mengandung nutrisi-nutrisi yang malah tidak dimanfaatkan. Bekatul mengandung nutrisi di antaranya vitamin B15, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, magnesium, seng, fosfor, dan zat besi yang sangat dibutuhkan tubuh dalam mekanisme kerja organ-organ tubuh. Bekatul dapat menjadi bahan alternatif pengganti daging. Disini, kita membuat rolade dengan bahan utama bekatul. Sehingga, tujuan dari pengolahan bekatul yaitu pemanfaatan limbah menjadi pangan yang bernilai gizi tinggi.
Selain itu tujuan dari penenelitian ini dilakukan adalah untuk menemukan fakta-fakta yang menunjukkan bahwa bekatul dapat di jadikan sebagai bahan dasar alternatif pembuatan rolade yang memiliki kandungan gizi tinggi.
1.4       Hipotesis
·      Bekatul dapat dijadikan sebagai bahan dasar alternatif pembuatan rolade dan mempunyai nilai gizi yang tinggi
·      Untuk menghasilkan rolade yang bergizi tinggi dapat dilakukan dengan mengkombinasikan bekatul dengan cakar ayam


BAB II
Landasan Teori
Bekatul secara teknis merupakan produk sampingan dari proses penggilingan padi. Menurut penjelasan Prof. Dr. Made Astawan, seorang ahli teknologi pangan sebagaimana dimuat dalam Kompas.com, bekatul dihasilkan setelah melalui beberapa proses. Bila gabah dihilangkan bagian sekamnya melalui proses penggilingan (pengupasan kulit), akan diperoleh beras pecah kulit (brown rice). Beras pecah kulit terdiri atas bran (dedak dan bekatul), endosperm, dan embrio (lembaga).
Endosperma terdiri atas kulit ari (lapisan aleuron) dan bagian  berpati. Selanjutnya, bagian endosperma tersebut akan mengalami proses penyosohan, menghasilkan beras sosoh, dedak, dan bekatul. Proses penyosohan merupakan proses penghilangan dedak dan bekatul dari bagian endosperma beras. Secara keseluruhan proses penggilingan padi menjadi beras akan menghasilkan 16,28 persen sekam, 6-11 persen dedak, 2-4 persen bekatul, dan sekitar 60 persen endosperma. Tujuan penyosohan untuk menghasilkan beras yang lebih putih dan bersih. Makin tinggi derajat sosoh, semakin putih dan bersih penampakan beras, tapi semakin miskin zat gizi. Pada penyosohan beras dihasilkan dua macam limbah, yaitu dedak (rice bran) dan bekatul (rice polish).
Secara umum bekatul mengandung protein, mineral, lemak (termasuk asam lemak essensial), serat pencernaan (dietary fibre), antioksidan, vitamin E dan vitamin B komplek, yaitu : B1, B2, B3, B5, B6 dan B15. Jika dibandingkan dengan bahan makanan lainnya, bekatul memiliki kandungan B15 paling tinggi. Di samping itu, bekatul juga mengandung kalsium, magnesium, mangan, zat besi, kalium, dan natrium.

Mineral yang terkandung pada bekatul tersebut, secara umum memiliki manfaat sebagai berikut:
1.Kalsium (Ca)
bermanfaat mengurangi insomnia, mendukung system saraf dan kontraksi otot, serta mengatur detak jantung dan mencegah penggumpalan darah.
2. Magnesium (Mg)
 berguna mengaktikan enzim, berperan dalam produksi energi, formasi protein, dan replikasi sel, serta meningkatkan kelarutan kalsium dalam enzim sehingga bisa mencegah terbentuknya batu ginjal, batu empedu, dan batu saluran kemih. Kekurangan magnesium bisa menyebabkan gangguan mental, kelelahan, serta gangguan pada jantung, kondisi saraf, dan kontraksi otot.
3. Mangan (Mn)
memiiki manfaat sebagai berikut:
- Berperan dalam beberapa system enzim, terutama enzim yang terlibat dalam pengontrolan gula darah, metabolisme energi, dan hormone tiroid.
- Berperan dalam enzim SOD (super oxide dismutase) sehingga sel tidak mudah rusak.
- Mencegah epilepsy, mengurangi resiko serangan jantung secara mendadak.
- Berperan dalam fungsi otak.
4. Zat besi (Fe)
memiliki fungsi sebagai berikut:
- Berperan dalam mengatur moekul hemoglobin (sel-sel darah merah)
-Sebagai transportasi oksigen (O2) dari paru ke jaringan dan transportasi CO2 dari jaringan ke paru.
- Sangat diperlukan selama pekembangan janin, masa reamaja serta selama kehamilan dan menyusui. Kekurangan zat penting ini akan menurunkan daya konsentrasi dan fungsi kekebalan tubuh.
5. Kalium (K)
 bersama natrium berfungsi menjaga keseimbangan cairan tubuh dan fungsi jantung. Di samping itu juga berfungsi sebagai pengantar pesan saraf ke otot, menurunkan tekanan darah serta mengirimkan oksigen ke otak.
6. Seng (Zn)
 sangat penting untuk pertumbuhan sel, sintesis protein, dan pemanfaatan vitamin A.
Vitamin B15
Cara kerja vitamin B15 yang terpenting adalah untuk menyempurnakan proses metabolisme  dalam tubuh. Cukup banyak penyakit yang disebabkan karena terganggunya metabolisme tubuh, termasuk di antaranya adalah penyakit kencing manis (Diabetes Mellitus), gondok (basedov), kolesterol tinggi. Sebagai vital anti oksidan, Vitamin B15 pada bekatul memiliki banyak fungsi dan manfaat;
1. Vitamin B15 menambah sirkulasi darah perifer dan menambah oksigenasi jaringan dan otot jantung. Karena terbukti dari penelitian yang dilakukan seorang peneiti Rusia, vitamin B15 dapat meningkatkan kadar keratin dalam otot dan hati. Meningkatnya fosfokreatin di semua otot bisa meningkatkan daya kontraksi otot jantung.
2. Viamin B15 meninggikan glikogen dalam otot dan hati serta meningkatkan adenosine tri phosphate (ATP).
3. Vitamin B15 juga bisa meningkatkan pemasukan oksigen ke dalam otak.
4. Vitamin B15 bisa memperbaiki fungsi hati  pada penderita sirosis dan akoholik hepatitis.
5. Vitamin B15 mampu menstimulasi proses oksidasi dan respirasi sel.
6. Vitamin B15 bisa meningkatkan metabolisme protein, terutama pada otot dan jantung.
7. Vitamin B15 bisa menstimulasi metabolisme lemak dan gula sehingga memiliki efek yang baik terhadap arterioklerosis (pengapuran pembuluh darah), hiperkolesterol (kadar kolesterol dalam darah meninggi) dan diabetes mellitus  (kencing manis).
8. Vitamin B15 bisa menghilangkan gejala subyektif pada penyakit jantung koroner (coronair insufficiency) dan heart infarct.
9. Vitamin B15 tidak menimbulkan efek racun (tidak toksik).


 BAB III
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian karya ilmiah ini adalah :
·           Metode Membaca
Penulis melakukan penelitian karya ilmiah ini dengan membaca berbagai referensi buku/majalah dan lain-lain yang terkait dengan penelitian yang dilakukan
·           Metode Observasi
Penulis melakukan penelitian karya ilmiah ini dengan cara meneliti dan mengamati objek yang terkait dengan penelitian yang dilakukan.


 BAB IV
Hasil dan Pembahasan
a.         Tekstur
Bekatul yang digunakan dalam pembuatan  rolade memiliki tekstur yang lembut. Hal ini tentunya mempengaruhi  hasil rolade yang dibuat. Dari pencobaan yang telah kami lakukan didapat  rolade dengan tekstur lembut sesuai bahan dasarnya. Selain itu bahan bekatul membuat rolade terasa empuk ketika dimakan.
b.         Warna
Dilihat dari segi warna pembuatan rolade dari bahan dasar bekatul dan cakar ayam menghasilkan warna cokelat kekuning-kuningan. Hal ini disebabkan karena warna bahan dasar bekatul itu sendiri. Namun setelah pengolahan warna rolade akan semakin dari sebelumnya.
c.         Rasa
Bahan dasar yang berbeda tentunya akan memberi efek yang berbeda pada hasil olahan. Demikian pula pada rasa dari rolade yang terbust dari 
d.        Gizi yang terkandung
·      Kandungan gizi bekatul
Bekatul mengandung banyak komponen nilai gizi dan nutrisi bila telahdiolah menjadi bubuk bekatul yang halus dan diproses secara higienis. Bekatul memiliki kandungan seperti karbohidrat, protein, mineral, lemak, vitamin B kompleks (B1, B2, B3, B5, B6 dan B15), inositol, fitat, asam ferulat, gama orizanol, fitosterol,tokorienol, asam amino, asam lemak tak jenuh, dan serat.
·      Kandungan gizi ceker ayam
Komposisi zat gizi per 100 gram ceker ayam
Zat gizi
Jumlah
Energi (kkal)
150
Protein (g)
19
Karbohidrat (g)
0,4
Lemak (g)
8
Vitamin A (IU)
100
Asam folat (mkg)
86
Kolin (mg)
13
Kalsium (mg)
88
Fosfor (mg)
83
Asam lemak omega-3 (mg)
187
Asam lemak omega-6 (mg)
2.571
Selain rasanya gurih ternyata ceker ayam sangat kaya dengan kandungan omega-3 dan omega-6, l masing-masing 187 mg dan 2.571 mg per 100 gram. Omega-3 dan omega-6 merupakan asam lemak tak jenuh ganda yang sangat penting bagi kesehatan tubuh.


 BAB V
Simpulan dan Saran
a.     Simpulan
Bekatul memiliki manfaat salah satunya sebagai alternatif bahan dasar rolade. Rolade tersebut dapat dikombinasikan dengan cakar ayam. Bekatul yang memiliki nilai gizi tinggi sangat baik jika digunakan sebagai penggati daging. Sekarang, banyak kasus gizi buruk di Indonesia. Hal tersebut dikarenakan kemampuan daya beli masyarakat yang rendah akibat ekonomi yang rendah. Maka dari itu, bekatul yang harganya sangat terjangkau ini bisa direkomendasikan sebagai alternatif daging. Semua kalangan bisa mengonsumsi bekatul sebagai makanan yang memiliki gizi tinggi. Gizi yang terkandung dalam bekatul antara lain vitamin B15, protein, lemak, karbohidrat, kalsium, magnesium, seng, fosfor, dan zat besi. Kandungan gizi tersebut bisa mencukupi kebutuhan gizi untuk tubuh.

b.     Saran
·         Dalam pembuatan rolade, sebaiknya pilih bekatul yang teksturnya lembut dan bersih.
·         Komposisi rolade harus sebanding dengan bahan yang lain.
·         Perlu diadakan penelitian lebih lanjut berhubung dengan keterbatasan dan kekurangan penelitian ini.


BAB VI
Daftar Pustaka
Kalie, Moehd. Baga. 2008. Budidaya Padi Varietas Unggul. Yogyakarta: Kanisius
Mahisworo, dkk. 2001. Kandungan Bekatul. Jakarta: Penebar Swadaya
http://directory.umm.ac.id diunduh pada tanggal 16 desember 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Rambutan diunduh pada tanggal 16 desember 2013
http://safuan.wordpress.com/2007/10/08/149/ diunduh pada tanggal 16 desember 2013


Lampiran
Gambar 2. Diagram alir proses pengolahan beras dan bekatul


Tidak ada komentar:

Posting Komentar