WELCOME

GOOD LIVE, GOOD FUTURE

Kamis, 20 Juli 2017

Pendakian Gunung Sindoro 3153 mdpl (Via Tambi)

Hai guys, ini tulisan perdana pengalamanku yaw, biasanya kan ku posting tentang info pengetahuan, foto dsb. Kali ini ku pengen nulis pengalaman yang bisa dibilang ya nekat wkwkwk. Yuk cap cus, sok disimak cerita aing. Ini cukup informatif.


Cerita pertama dimulai dari rencana naik sindoro. Awalnya sebelum kuliah semester 2 berakhir dengan makrab setelah UAS, aku berencana naik gunung di liburan otw semester 3. Banyak teman kuliahku sejurusan Teknik Geofisika 2016 UPN V YK mengajakku untuk hiking mengisi liburan serta berwacana ria. Ada beberapa orang lain yang mengajakku nanjak gunung juga.
Dasarnya aku gasuka wacana aja, untuk memastikan keberangkatan setelah lebaran habis, aku memastikannya kepada Komandan Tingkat (komting) angkatanku tentang rencana ke Sindoro. Aku hanya memastikan hal ini kepada dia. Ya biar ga ribet ngajak yang lain wkwk. Saat itu di hari arak arakan GF Juli 2017 aku ke Jogja sekaligus ngobrolin naik Gunung. Aku mendapat teman tambahan yang berminat ikut naik bersama komting. Yang jelas wakomtingku sangat bersemangat untuk naik walau hanya aku (komting bayangan), komting dan wakomting saja. Karena ku yakin yang lain hanya wacana. Setelah mencari cari teman dengan antusiasme tinggi tapi banyak alesan buat wacana, kuputuskan fix naik Sindoro hanya bertelu. Esok datang tanggal 17 Juli yang seharusnya kita sudah siap dan berangkat ke Wonosobo (ma lafly city). Eee tiba tiba dengan alasan yang cukup mencengangkan wakomtingku tak jadi ikut karena mencret -_-. It's annoying you know. Alhasil dengan semangat 45, komting yang sudah siap dengan logistiknya dan aku yang sudah siap dengan alat gunungnya tetap melanjutkan rencana dan menghapus wacana. Kami menghubungi salah satu teman kami dari Semarang yang suka naik gunung dan memaksanya untuk ikut. Tapi dia tidak diizinkan emaknya karena dia baru sembuh sakit. Well, just 2 orang.
Ku ajak teman SMA ku, merekapun berhalangan untuk join. Ya sudah pokoknya berangkat aja lah.
Sekitar pukul 5 sore 17 Juli, kami sampai rumahku yang berhawa dingin itu. Kami putuskan untuk naik esok harinya tanggal 18 Juli.
Kami merencanakan naik Gunung Sindoro lewat jalur Tambi, Sigedang, Kejajar. Info yang kami dapat dari internet, jalur ini tercepat bisa ditempuh 8 jam dan turun dengan hanya 3-4 jam.

1. Basecamp (Balai Desa Sigedang, CP Pak Amin)
Yaps, pukul 10 kami berangkat dan mencari basecamp pendakian yang infonya simpang siur karena setelah lebaran basecampnya pindah. Cari cari info selama 45 menit tanya sana sini. Akhirnya, dapet juga nomor Pak Amin, dia adalah pengurus basecamp pendakian Sindoro via tambi. Hmmm ternyata di hari itu so sepi sunyi, tidak ada tanda tanda pendaki lain.
Setelah mendaftar dengan harga 10.000 rupiah per orang dan parkir motor 5.000 rupiah kami pun langsung siap jalan nanjak gunung dan berharap ada pendaki lain yang menyusul. Ya, karena kita cuma bertwo.
Dari basecamp Pak Amin dekat Masjid itu, kami jalan melewati sedikit rumah warga dan jalan Tambi yang nanjak namun aspalan dengan pinggir samping kanan kiri kebun warga hingga akhirnya sampai di kebun Teh Tambi.

2. Kebun Teh
Kami melanjutkan perjalanan ke pos 1 melalui jalur cepat menyusuri jalan selokan kebun teh bukan jalan utama kebun teh. Sampai pos 1 dr basecamp kira kira 45 menitan apa ya hehe. Terus masih menyusuri kebun teh hingga pos 2 juga 45 menit. Ya nikmati aja dulu pemandangan kebun teh.

3. Hutan Lamtoro
Lanjut brooo naik hingga hutan Lamtoro. Di saat masuk hutan, aku berasa yakin jika tidak ada pendaki lain, Si Komting yang merasa agak was was masuk hutan mengucapkan salam sebelum jalan menyusuri hutan. Bermodalkan pengalamanku naik Gunung Prau dulu banget th 2013 dan tahun lalu naik Gunung Merbabu bersama kakak kakakku, serta pengalaman pendidikan dasar ZP (Zero Phase Geophysics Adventure) aku merasa mantap mantap saja bermodalkan sekotak alat survival barangkali ada apa apa yekan.
Yo piye meneh, wis nekat yo ndang lakoni haha. Di 1/3 hutan Lamtoro kutemukan pos 3 berupa batu tulis (batu sabak dong, metamorf harusnya, padahal itu batuan beku -_-) lanjut cuy, suasana berkabut di hutan, okelah dengan napas agak menggeh menggeh diselingi beberapa kali berhenti kamipun sampai di Padang Batu.

4. Padang Batu
Gile coy, sampe sono ujan gerimis, angin mayan kenceng, kabut agak tebel. Yaude la yaw kami memakai jaket kami masing masing yang sebelumnya kami hanya memakai kaos lengan pendek. Lanjut perjalanan, uh bener bener nanjak jak jak no bonus dari awal emang. Tapi ini nanjak terlalu bro. So slowww aman, kalaupun terjal yang penting kagak licin. Gileee, 10 15 langkah nanjak sembari istirahat sebentar. As always, jantung ane berdetak kencang ngos ngosan ini napas.
Yoa bray, suasana makin mencekam. Angin bertambah kencang, hujan turun deras dan kabut tebal sekali hingga jarak pandang hanya pol paling 5 meter aja. Langsung deh kita naik terus untuk mencari lahan yang datar untuk mendirikan tenda karena kami tidak menemukan tempat camp.

5. Watu Susu
Suasana ngeri bingits jam 5 sore, ya wis sing penting ndonga. Lagian mayan dari kebun teh hingga tempat kami bangun tenda ada signal H+ untuk telkomsel. Badai pun tetap update. Ya tenda segera didirikan, susah coy mau nancepin pasak. Batu semua isinya. Usaha keras menancapkan pasak sembari hujan lebat dan angin kencangpun berhasil. Tak lupa kami pasang batu di pasak itu agar tenda lebih kuat. Kapasitas tenda milik kakakku itu cuma pas buat 2 orang. Pol maksimum cuma 3 orang. Ya semua alat gunung kupinjem dari kakak sepupuku yang suka naik gunung. Lumayan tenda itu melindungi kami dari badai. Langsung kami menata semuanya dan membuka nesting karena lapar. Cukup kenyang dengan sebungkus mie isi 2 untuk berdua, kami memutuskan untuk istirahat dan tiduran kalo bisa ya tidur beneran di tengah badai tornado halilintar itu. Ooo pasti, saya tidak berani keluar coy. Waktu itu sungguh mencekam. Hingga kami chat teman teman di grup angkatan untuk mendoakan keselamatan kami. Tidak lupa snapgram dulu wkwk. Ya di dalam hati ku selalu berdoa. Di tengah malam dan pagi buta pun masih badai kencang hujan deras. Gimana ga was was. Camp kita di pinggir jurang bro, tempat datar cuma muat setenda. Atas batu bawah jurang. Untungnya disitu kami dapat. Ku dengar jika camp di hutan lamtoro kadang ada babi hutannya. Ya disitu mana ada babi hutan. Emang bisa naik babinya.
Wis yo, lagek penak turu mager, Komting nepuk nepuk minta aku bangun ubtuk melihat keindahan yang ia lihat di depan tenda jam 5 pagi setelah langit bersih badai berhenti. Disitu kami melihat lampu lampu beberapa kota kecamatan yaitu Garung, Kejajar, dan Dieng. Matahari pun mengintip. Masha Allah keren bingit langitnya. Gunung Prau, Telaga Menjer, dan bukit bukit lainnya keliatan jelas bet no tipu tipu. Eee kami melihat ke atas ternyata kami berada tepat di bawah Watu Susu.
Alhamdulillah sudah menemukan patokan lagi buat jalan. Sok segera kami sarapan beres beres sembari awan berjalan ke arah kami. Pukul 8 kami jalan naik terus tanjak terus laaaa. Tapi berbeda dengan hari sebelumnya, di pagi itu tanggal 19 Juli sejenak berhenti menengok ke belakang sungguh indah pemandangan tiada habisnya. Kamipun bersemangat untuk naik hingga puncak. Yaps, naik cukup lama dengan tanjakan terjal sekitar 2,5 jam kami sampai padang sabana.

6. Padang Sabana
Eui panas bener, disitu kami tinggal carrier dan lain sebagainya. Kujemur baju, kaos tangan dan beberapa alat lain agar kering nantinya. Kami meninggalkan semua itu dan hanya membawa barang berharga dan sebotol minum di ketinggian 3110 mdpl itu. Ku update lagi snapgram. Gile signal 4G coba.
No prob lah yaw menaklukan gunung cuma berdua tanpa orang lain secuilpun. Sampai puncak juga dengan jalan 15 menit.

7. Puncak Sindoro
Wiw, gersang dan bau belerang. Terlihat kepulan belerang dan suaranya yang ngeri. Beeee jangan ditanya, pemandangan lautan awan eww keren abisssss. Untung sekali hari itu cerah. Subhanallah alhamdulillah. Ya jalan jalan muterin puncak jepret sana sini. Cari tulisan 3153 mdpl.
Kami mencoba mendekati kawah dan menyusuri pinggir kawah. Uh asapnya, suaranya ngeri, e kena juga asepnya bikin mata pedes masuk idung mulut ga enak. Ya kami coba jaga jarak, kali aja kecemplung disitu kami lihat ada air umub sembuluk sembuluk. Yoi, kami mendapati bukit yang ada tulisannya mdpl nya itu lho. Eh ada serombongan orang berjumlah 6 orang dari depok naik Via Kledung. Ternyata ada orang juga. Eee mereka langsung turun setelah kumintai tolong menjepretkan kami berdua disitu. Yauda la yaw Gunung Sindoro serasa milik pribadi ini mah. Keinget sudah jam 12 siang disarankan untuk meninggalkan puncak gunung karena status kawahnya yang Siaga 1.
Kuylah turun, turun kami sekitar 5 jam karena aku memelankan langkah. Kakiku dah kayak mau copot sih.

Oke sampe situ aja lah ya ceritaku, banyak pengalaman berharga, menakutkan, mengerikan, y x nanjak cuma ber 2. Tapi, ew, nikmat Allah SWT tiada duanya menciptakan alam yang membuat mata ini dimanjakan dengan pemandangannya.
Yang penting NO WCN, nekat sih nekat, modal semangat dan sedikit pengalaman sangat membantu.
Tengkyu kawan sudah membaca, semoga bermanfaat di kehidupan anda, keluarga, berbangsa dan bernegara.











Jumat, 07 April 2017

HORTATORY EXPOSITION "The Importance Of Discipline"


The Importance Of Discipline
Discipline is systematic instruction intended to train a person, sometimes literally called a disciple, in a craft, trade or other activity, or to follow a particular code of conduct or "order". Often, the phrase "to discipline" carries a negative connotation. This is because enforcement of order–that is, ensuring instructions are carried out–is often regulated through punishment. Discipline is a course of actions leading to certain goal or ideal. A disciplined person is one that has established a goal and is willing to achieve that goal at the expense of his or her individuality. Discipline is the assertion of willpower over more base desires, and is usually understood to be synonymous with self control. Self-discipline is to some extent a substitute for motivation, when one uses reason to determine the best course of action that opposes one's desires. Virtuous behavior is when one's motivations are aligned with one's reasoned aims: to do what one knows is best and to do it gladly. Content behavior, on the other hand, is when one does what one knows is best, but must do it by opposing one's motivations. Moving from content to virtuous behavior requires training and some self-discipline. http://dicipline/wiki
            Discipiline has many benefits for our life. Discipline can datermine good future of us. Discipline not only has adventage for our self, but other people can feel the result from our discipline. Discipline must be there in our self since we early to train the good attitide for our self. Discipline can bring us to positive things. We can’t live with well without discipline, because discipline is very importance for our life in this period or the future period. Be discipline people can useful for anyone and benefical for anything. The discipline habit can put in order of our life, that in order to our life be not mussy or disciplinarry. Discipline applicable in all sector while there in our life. Like discipline within religion, society, educaion for students and other. Discipline also have to applicable for arrange our think to be positive thinking. From that discipline can bringing us to the success, achieve our goal and our aim and can make us be happiness. But, discipline not only grow up from our self or build cause our training. The discipline degree also influence by social surroundings. Hope and dream also can be motivation of build discipline.
            Everyone must be wanna success people. Impossible if there one won’t be success. But, not everyone can be success. That because our self and our attitude. In this modern period, discilpine is very needed for every people. Discipline is good attitude while drawing who are the people in the future. People who has the high discipline very in the good graces by anyone. With discipline we can easy to echieve our dream and goal. Now, we don’t need to be a smart people, but we need to be a discipline people. Because now many people looking for discipline people, not just smart people. Often we met people with high scholary but can’t do more with their scholary, because discipline less. In the opposite many people just has usually scholary precisely can echieve the success because they are very discipline in their live. In fact, many people difficult to looking for job and be unemployment because they have no discipline attitude. To looking for job, not only needed high education. Very without result if we has high education but we have no discipline. That just can’t bring us to be success. Discipline very needed to do working. All jobs can be finished with discipline amd good time management. There is no job don’t need discipline. With discipline, we indispensable by everyone. That can bring us to be success because we has adventage for many people. Our merit and our thinks very adventage for our lfe and other people”s life. So, discipline determine of our success.
            We not only just need self discipline. But, we need discipline of our think. Because the think like wild horse. If that think can not be drive, that can bit into anything. On the book “Aladdin Factor” creation of Jack Canfield and Mark Victor Hansen, they mention that everyday human has 60.000 idea or thinks. But the good news, the human think just can thinking one thing one a certain moment. So, the human think can not thingking the happiness thing all at once thinking the sadness thing. Cause that, we must discipline our think in order that we always thinking positive things. And we can thinking clear think, not bad think. Imagine that if we can arrange 60.000 thinks talked about, we canbe crazy or stress because we have no doscipline think. We can difficult to thinking kind things if we not arrange our thinking. Not easy to have good discipline think. Like the books in the library, if the books very mussy that can make not good to has seen. So, if our thinks not to be arrange with well, other people will considering tah we are not normaly or not on should have been. We must be know arranging our think for kick our everyday activity. The think also have to renising in order to our think not be wild or primitive. So, discipiline will setting our think, if we just has low discipline for our think, we can’t control the think. However, we need discipline for our think. http://edukasi.kompasiana.com/2011/12/12/pentingnya-disiplin-diri-418063.html
            Discipline is typicaly integral to the success of the college student. Some freshman enter school with well developed self discipline that was nuturned in the home, through school or in job. Attending and actively participating in classes are keys to college success. This requires the discipline to get up in the morning, to make education a priority and to give maximum effort during thr calssroom experience. Discipline students come to class prepared and ready to participate in class. Some students attend classes, but lack the discipline to read their textbooks and study. Typically, colleges advise students to plan to spend two to three hours of time outside class on reading, homework and other class commitments. Discipine in these areas usually leadsto more complete homework and project, better test preparation and a better overall learning experience in combination with classroom engagement. Discipline students also make use of available resources as necessary. Having discipline helps students seek help when needed andmake the time use it. Proactive srategies with discipine are a major part of the battle for life balance and academc success. Students also need self discipline to avoid some of the allures of college that inhibit academic success. From the bussy activities of students, student must have self discipine, in order to setting the school activity and other activity. Students must can make balance between that activities. Students must can doing the school activity in order to have good achievement of academic and can doing other school activity in order be glued in the school activity. In order can have good social with other people, and can feel other positive and enjoy activity. If the students, have no self discipline, must be they will be stress because they just thinking about school activity. So, self disciline very important for students.
            Between noble learned while very pleassure on Islam are discipiline. Discipline is one of the doors to get success. Expert on education sector will not have significan meanings without with disipline attitude. Discipline very pleassure on the world, and more on the beyond. Not astonisment if the God (Allah) call the shots man of faith to accustom self discipline. That there on Al-Qur’an surah Al-Jumuah verse 9-10. “Alas man of faith, if you command to carry out shalat Jum’at, then doing to remember Allah soon and leaving the transaction. While such that more better for you if you know. If already fulfill shalat, then spread around you in the earth’s surface, and look for reward of Allah, and remember Allah much in order that you lucky.” (QS Al-Jumuah: 9-10). Accordinf of that verse, the lucky will we get with discipline fulfill religius service when time was arrive and back to work when already fulfill religius service. Not only trade while must leaving when already arrive the time to shalat. But, not means man of faith just must trough doing religius service. That verse also command in order man of faith back to working. So, discipline must doing with balance between beyond thing and world thing. Discipline between religius service and job while will take man of faith to the success. We can also look discipline learned on command of shalat jama’ah. Shalat jama’ah distinct needed discipline. Because, doing shalat jama’ah in a together manner in mosque not long time after adzan and iqamah. If we still doing work,must be we will left behind. Not yet more i’tikaf tradision or silent sit when waiting for starting shalat jama’ah. And more dzikir tradision after shalat jama’ah done. Without discipline of good time, impossible we can do all of that. Usually discipline on all of things with balance wiil be our life more beautiful, sober and full with blessing. So, according of that not only Islam, all religion suggest us to be discipline people. http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/13/09/04/mskuuv-pentingnya-disiplin
            Not only in the religion sector, we must discipline in the society. Discipline means abiding by, or adhering to, certain rules or norms of social life. Discipline is what a person imposes on himself taking it as his duty to God, to society, or to some other institution. It remands a strict control over an individual's rights and privilege, which if allowed swelling uncurbed and unregulated may result in disorder and anarchy in social and political life of a country. Discip­line is vital to a successful life. Without discipline army is reduced to a disordered mob, democracy degenerates into monocracy and social life becomes chaotic and anarchical. Nature provides the best example of discipline in life. In nature all the planets move in their orbit; the seasons change in accordance with a set order, day and night follow each other at regular intervals, Man must take lessons from Nature. Our life should be punctuated with discipline. http://www. Maxmithgroup.com/importance-discipline-life
            Every human ver needed what that call happiness. Without happiness, the human can not living with well. Happiness be principal requirement of humans. From that we must get the happiness. Discipline also can bring us to he happiness. Because with discipline we can get anything we want. We can echieve our aim or our goals. Discipline can make our life be enjoy and more arrange, not chaotic. And we will feel calm do anything because we already know the tome to do it. Not hurry to do anything, that make our feeling be good and stay cool. With that, we can be happy. Because, there is no one not happy if they can get their dream or get what they want. Other that, because discipline, we must be can provide part of the time of us for family, just little kidding with family that can make us be happy. Provide time fo friends, playing with friends can make us enjoy and not be stress, so, discipline can make us be happiness.
            To build the discipline is not easy. We need some motivation for build discipline. Just to get motivasion that easy. We just need dream and hope. To echieve our dream, like we talking before, we need discipline. So, dream can make us discipline. Because sure, if our dreams not we get it, we will dissapointed and sadly. To far from that bad thing, we must get our dreams. To get our dreams we must discipline. That can be motivation and spirit to be self discipline. From that, dreams and hope can be our motivation to buid discipline.
            In addition of hope and dreams, social surroundings also affected discipline degree. If we there in the good enviromment we can build discipline with well.in opposite, if we there in bad enviromment, we will difficult to be discipline. Within reason characteristic of humen always following other people in surroundings. In example childern always imitate childern’s perrents habit. That inclination bringing on people will susceptible with their surroundings. Advisable, we looking for good enviromment for living. Because that can make us easy to build discipline, because we won’t defeated with other people in surroundings. Especcially, if the people in our surroundings had high success, we must be jealous with them. That can growing up the spirit to be discipline.
            From that things on top, we can take tha discipine very important in our life. Many adventage and benefits while we can get from discipline. Just from the religion command us to be discipline. To commune with society we also need self discipline. As good human, we needed to build discipline attitude. Becouse every human can be discipline. Anyone without except. We must have self disciplin in order our life inthe future be happy and cheerly. We must increase self discipline of us. Easy to do it, we just to decerease of lazy. We must thinking to be discipline in every time. Investing discipline from early or fro now will make well more. Remember to be discipine, discipline, and discipline. Because the self discipline will bringing anything. Believe, allways discipline, always get the lucky.

Kamis, 19 Januari 2017

WANITA BERPOLIANDRI (Tentang Hukum dalam Islam)


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
WANITA BERPOLIANDRI





Oleh :
Meida Riski Pujiyati
115160019





JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2016


BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
            Kesetaraan gender sering digemakan oleh para aktivis sosial, kaum perempuan hingga politikus. Kesadaran kaum perempuan akan kesetaraan gender semakin meningkat seraya kaum perempuan terus menuntut hak yang sama dengan laki-laki. Kesetaraan gender merupakan salah satu hak asasi kita sebagai manusia. Hak untuk hidup secara terhormat, bebas dari rasa ketakutan dan bebas menentukan pilihan hidup tidak hanya diperuntukkan bagi para laki-laki, perempuanpun mempunyai hak yang sama pada hakikatnya.
            Kesetaraan gender berarti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan keamanan nasional, serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan tersebut. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan diskriminasi dan ketidak adilan struktural, baik terhadap laki-laki maupun perempuan.
            Namun, beberapa wanita atau perempuan salah menilai dalam memaknai arti kesetaraan gender tersebut. “Jika lelaki boleh beristri lebih dari satu, mengapa wanita tidak boleh bersuami lebih dari satu (poliandri)?”. Pertanyaan ini kadang terbesit di sebagian kalangan wanita yang berpikir tentang arti kesetaraan gender tersebut. Maka dari itu, wanita melakukan poliandri adalah hal yang menarik untuk dibahas dan didalami tentang hukum dalam islam dan lain sebagainya.

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Poliandri
Poliandri secara etomoligis berasal dari bahasa Yunani yaiyu polus : banyak ; Aner negatif andros : laki-laki. Secara terminologis, poliandri diartikan dengan perempuan yang mempunyai suami lebih dari satu. Dalam kehidupan masyarakat poligini lebih dikenal daripada poliandri.[1]
Menurut Ali Husein Hakim dalam bukunya menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan poliandri, yaitu ketika seorang perempuan dalam waktu yang sama mempunyai lebih dari seorang suami.[2]
B.       Pernikahan Poliandri
Di tengah dunia yang penuh dengan pernikahan poligami, muncul wanita-wanita pendobrak norma dengan melakukan poliandri yaitu menikah dengan lebih dari satu pria. Alasannya beragam, namun sebagian besar karenapembagian harta yang lebih aman dan hanya berkutat di satu keluarga yang sama.
Contoh Kasus :
Tashi Sangmo, dua suami
Sangmo menikahi kakak beradik Mingmar dan Pasang Lama di sebuah desa terpencil di Himalaya, Nepal. Pernikahan ini berawal ketika ia masih berusia 17 tahun dan dijodohkan dengan Mingmar, ia pun setuju untuk menikahi Pasang. Dikatakan Sangmo pernikahan ini memudahkan pembagian uang di dalam keluarga." Dua kakak beradik membawa uang masuk dan sayalah yang mengaturnya,"kata Sangmo seperti dikutip dari AFP pada September 2012.[3]
 Liana Barrientos , sepuluh suami
Barrientos melakukan penipuan imigrasi ketika menikahi sepuluh pria berbeda di AS. Ia memulai petualangan cinta ini ketika berusia 23 tahun dan berakhir di usia 39 tahun ketika akhirnya diringkus pihak kepolisian setempat. Secara total, Barrientos telahmenikah sepuluh kali, sembilan di antaranya terjadi di antara tahun 1999 dan 2002. Pernikahan-pernikahan itu terjadi di Westchester County, Long Island, New Jersey, dan Bronx.Diduga motif Barrientos menikahi banyak pria AS adalah semata-mata untuk uang. Ia akhirnya ditangkap dengan tuduhan mengajukan instrumenpalsu untuk pengajuan yang dibuatnya ketika mengajukan permohonan pernikahan di tahun 2010. Ia menyatakan dirinya tidak bersalah pada Jumat, 10 April 2015.[4]
Rajo Verma, lima suami
Di desa Dehdarun, India utara, seorang wanita bernama Rajo Verma menikah dengan lima kakak beradik. Rajo secararesmi bersuami Guddu. Setelah itu Rajomenikahi empat saudara Guddu, yakni Baiju (32), Sant Ram (28), Gopal (26), dan Dinesh (19). Mereka menikah secara agama Hindu.“Kami semua berhubungan intim dengannya (Rajo), tapi tak pernah cemburu satu sama lain, kami keluarga besar yang bahagia,” kata Guddu, suamipertama, seperti dikutip pada Maret 2013. Kamariyah, dua suamiPerempuan warga Dusun Toronan Daya, Desa Toronan, Kecamatan Kota Pamekasan, Madura ini dipolisikan di tahun 2010 setelah ketahuan menjalin ikatan pernikahan dengan lebih dari satu pria. Kamariyah yang menikah siri dengan Sugianto (40) dan membuahkan bayi laki-laki. Padahal, gugatan cerainya kepada Ustadz Hairul Anwar (40) masih proses kasasi. Pernikahan siri Kamariyah dan Sugiantoitu dilaksanakan di rumah seorang kiai di Kabupaten Sumenep. Eti Rohayati, dua suamiEti Rohayati dituntut ke pengadilan di tahun 2011 oleh suaminya, Dadang, dengan tuduhan poliandri. Pasalnya, Etimenikah lagi dengan orang lain meski masih terikat pernikahan dengan Dadang. Namun, menurut Eti, pernikahannya selama 17 tahun dengan Dadang sudah tiga kali putus sambung. Untuk bisa menikah kembali, Eti menuruti ajaran agama dengan menikahi orang lain lebih dulu barulah kemudian bisa kembali ke suami pertama. "Nah, waktu saya menikah dengan orang lain tersebut saya malah dilaporkan,'' terangnya seperti dikutip JPNN.[5]
C.      Poliandri dalam Islam
وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ النِّسَاءِ إِلا مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ كِتَابَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَأُحِلَّ لَكُمْ مَا وَرَاءَ ذَلِكُمْ أَنْ تَبْتَغُوا بِأَمْوَالِكُمْ مُحْصِنِينَ غَيْرَ مُسَافِحِينَ فَمَا اسْتَمْتَعْتُمْ بِهِ مِنْهُنَّ فَآتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ فَرِيضَةً وَلا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيمَا تَرَاضَيْتُمْ بِهِ مِنْ بَعْدِ الْفَرِيضَةِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلِيمًا حَكِيمًا
Dan (diharamkan juga kamu menikahi) perempuan yang bersuami, kecuali budak-budak perempuan (tawanan perang) yang kamu milikisebagai ketetapan Allah atas kamu. Dan dihalalkan bagimu selain (perempuan-perempuan) yang demikian itu jika kamu berusaha dengan hartamuuntuk menikahinya bukan untuk berzina. Maka karena kenikmatan yang telah kamu dapatkan dari mereka, berikanlah maskawinnya kepada mereka, sebagaisuatu kewajiban. Tetapi tidak mengapa jika ternyata di antara kamu telah saling merelakannya, setelah ditetapkan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana.[6]
Menurut ayat diatas yaitu bahwa diantara perempuan-perempuan yang haram dinikahi secara temporer dan juga haram untuk dipinang, yaitu istri-istri orang lain atau perempuan-perempuan yang bersuami, perempuan-perempuan ini termasuk golongan perempuan yang haram dinikahi karena mereka berada di bawah tanggung jawab dan perlindungan orang lain. Oleh karena itu, diharamkanlah mereka menikah sengan sela dan tidak halal untuk dinikahi orang lain. Kecuali budak yang tertawan dalam medan perang dalam mempertahankan agama, sedang suami mereka dalam keadaan kafir dan ditinggal di negranya (lawan). Dengan kata lain, meskipun mereka bersuami, mereka tetap halal bagi kaum muslimin untuk mengawini budak tersebut bila mereka menghendaki. Diperbolehkannya mengawini budak tawanan perang tersebut disebabka jika budak peremuan tersebut telah masuk Islam, namun suaminya masih kafir. Sebab keislamannya yang memisahkan budak tersebut dengan suaminya yang masih musyrik. Tetapi, bila perangnya itu bukan mempertahankan agama, tetapi masalah dunia, menurut Al-Maraghi, tidak dibenarkan menawan perempuan-perempuannya sebagai tawanan dan dijadikan buda tau selir. Bahkan, hanafiyah berpendapat bila mereka tersebut tertawan dengansuaminya tidak dibolehkan kepada yang lainnya.sebab, penyebab kebolehan tersebut mesti berpisahnya suami istri tawanan itu, dalam arti yang satu di negara Islam dan yang satu di negara non Islam.[7]
Hikmah pelaranga terhadap perkawinan poliandri adalah untuk menjaga kemurnian keturunan, jangan sampai bercampur aduk, dan kepastian hukum seorang anak. Karena anak sejak dilahirkan bahkan dalam keadaan-keadaan tertentu walaupun masih dala kandungan, telah berkedudukan sebagai pembawa hak, sehingga perlu mendapat kepastian dan perlindungan hukum.
Menurut hukum waris Islam, seorang anak yag masih dalam kandungan yang kemudian lahir dalam keadaan hidup berhak mendapat bagian penuh, apabila ayahnya meninggal dunia biarpun dia masih dalam kandungan.[8] Dengan demikian, dari segi hukum waris Islam, kepastian hak waris seorang anak ditentukan oleh kepastian hubungan daah/hubungan hukum antara anak dengan ayahnya mengalami kekaburan, tidak ada kepastian, disebabkan karena terdapat beberapa orangg secara bersamaan menjadi suami si Ibu yang melahirkan anak tersebut. Dalam konteks tujuan perkawinan adalah untuk melanjutkan keturunan, menjaga diri dari perbuatan yang dilarang, menimbulkan rasa cinta antara suami dan istri, menimbulkan rasa kasih sayang antara orangtua dan anaknya, untuk menghormati sunnah rasul, serta untuk membersihkan keturunan.
D.      Hukum Poliandri
Hukum poliandri dapat dilihat dari beberapa hadist antara lain :
1.      Abdullah Afif
Allah berfirman :
النساء من والمحصنات
WAL MUHSHANAATU MINANNISAA`I
dan (diharamkan juga kamu mengawini)wanita yang bersuami.[9]
2.      Dalam Tafsier Ibnu Katsier 2/256 dijelaskan
AL MUHSHANAATWA HUNNA AL MUZAWWAJAAT
muhshanat,mereka adalah wanita yang dinikahi / bersuami.
AYYUMAA ‘MRA’ATIN ZAWWAJAHAAWALIYAANI FA-HIYA LIL AL-AWWALI
Siapa saja wanita yang dinikahkanolehdua orang wali, maka pernikahanyang sah wanita itu adalah bagi yang pertama dari keduanya. [10]
3.      Dalam Subulussalaam 3/123 dijelaskan
HADIITSU DALIILUN 'ALAA ANNAL MAR`ATA IDZAA 'AQADA LAHAA WALIYYAANILIRAJULAINI WAKAANAL A'QDU MUTARATTIBAN ANNAHAA LIL AWWALI MINHUMAA SAWAA`UN DAKHALA BIHAA ATSTAANI AU LAA AMMAA IDZAA DAKHALA BIHAA 'AALIMAN FA IJMAA'UN ANNAHUU ZINAN
Hadits diatas menunjukkan bahwasanyajika seorang perempuan jika diakadkan oleh dua orang wali untuk dua orang laki-laki dan akadnya berurutan,maka perempuan tersebut milik laki-laki yang pertama dari keduanya, baik digauli oleh laki-laki yang kedua atau tidak. Adapun jika laki-laki yang kedua menggauli perempuan tersebut dan dia mengetahui (sudah diakad oleh laki-laki yang pertama) maka menurut ijma' itu adalah zina.[11]
Keterangan dari ayat dan hadits diatas, diketahui bahwa poliandri adalah haram.
E.       Alasan Pelarangan Poliandri
Banyak orang, termasuk sebagian Muslim, mempertanyakan logika yang membolehkan seorang pria Muslim untuk memiliki lebih dari satu istri sementara melarang wanita memiliki lebih dari satu suami. Pertama, saya ingin menjelaskan bahwa fondasi masyarakat sesuai ajaran Islam adalah masyarakat yang adil dan setara, dalam konteks tersebut sesuai latar belakang mengenai kesetaraan gender. Allah telah menciptakan laki-laki dan perempuan dalam kesetaraan, tetapi dengan kemampuan dan tanggung jawab yang berbeda. Pria dan wanita berbeda secara fisiologis dan psikologis. Peran dan tanggung jawab keduanya berbeda. Pria dan wanita setara dalam Islam, tetapi ada hal-hal yang menjadi pembeda di antara keduanya.
Poin-poin berikut menjelaskan mengapa poliandri (seorang wanita memiliki lebih dari satu suami) dilarang dalam Islam :
1.         Jika seorang pria memiliki lebih dari satu istri, orangtua dari anak yang lahir dari perkawinan tersebut dapat dengan mudah diidentifikasi. Siapa ayah dan ibunya dapat dengan mudah diidentifikasi. Namun dalam kasus seorang wanita menikahi lebih dari satu suami, hanya ibu dari anak yang lahir dari perkawinan tersebut dapat diidentifikasi, sedangkan ayahnya tidak. Islam sangat memperhatikan identifikasi kedua orangtua, ibu dan ayah. Para psikolog mengatakan bahwa anak-anak yang tidak tahu siapaorangtua mereka, terutama ayah mereka, mengalami trauma mental yang berat dan gangguan kejiwaan. Seringkali mereka memiliki masa kecil yang tidak bahagia. Karena inilah anak-anak dari wanita tuna susila tidakmemiliki masa kecil yang sehat. Jika seorang anak yang lahir dari perkawinan tersebut diterima di sekolah, dan ketika sang guru menanyakan nama ayahnya, dia harus menyebutkan dua atau lebih nama. Disadari bahwa perkembangan terbaru dalam ilmu pengetahuan telah membuat kita dapat mengidentifikasi siapa ibu dan ayahnya dengan bantuan pengujian genetik. Sehingga argumen yang berlaku untuk masa lalu ini mungkin tidak berlaku untuk zaman sekarang.
2.         Secara alami, pria lebih menyukai poligami dibandingkan dengan wanita.
3.         Secara biologis, lebih mudah bagi seorang pria untuk melakukan tugasnya sebagai suami meskipun memiliki beberapa istri. Seorang wanita, dalam posisi yang sama, jika dia memiliki beberapa suami, tidak akan mungkin untuk melakukan tugasnya sebagai seorang istri. Hal ini dikarenakan seorang wanita mengalami beberapa perubahan psikologis dan perilaku karena fase-fase dari siklus menstruasi.
4.         Seorang wanita yang memiliki lebih dari satu suami otomatis mempunyai lebih dari satu pasangan seksual pada saat bersamaan dan memiliki kesempatan tinggi tertular penyakit kelamin. Penyakit kelamin tersebut juga dapat menular kembali kepada suami-suaminya yang lain meskipun jika suami-suaminya itu tidak berhubungan seks di luar nikah. Sebaliknya, risiko ini tidak ada pada seorang pria yang memiliki lebih dari satu istri, dimana tidak satupun dari mereka berhubungan seks di luar nikah.
Alasan-alasan di atas adalah bahaya poliandri yang dapat kita ketahui.Mungkin ada banyak alasan lainnya mengapa Allah, dalam Hikmah-Nya yang Tak Terbatas, melarang poliandri.
F.       Jika Wanita Melakukan Poliandri
Coba bayangkan sebuah botol minuman dan empat gelas. Isi botol itu jika dituangkan dalam empat gelas itu, rasa minuman itu akan tetap sama di botol manapun. Mendeteksinya pun mudah. Jika botol berisi air putih, maka gelas-gelas pun akan penuh dengan air putih. Sekarang, kita balikkan misalnya begini, empat botol berisi minuman berbeda untuk satu gelas. Jika isi semua botol dituangkan pada satu gelas itu, maka gelas akan menghasilkan minuman yang rasanya gado-gado alias tidak jelas. Begitulah mengapa Allah SWT membolehkan poligami untuk laki-laki tapi melarang poliandri untuk perempuan. Sebagian pihak menganggap itu sebagai bentuk ketidakadilan Allah SWT. Mereka menganggap Allah SWT seolah hanya menguntungkan laki-laki tapi justru merugikan perempuan. Dan para aktivis perempuan berteriak kencang : poligami adalah ketidakadilan. Kalau memang adil, mestinya poliandri juga diperbolehkan untuk perempuan. Saat poliandri dilarang keras oleh Sang Pencipta, bukan berarti Ia sedang bertindak tidak adil terhadap perempuan. Justru Ia bersikap adil terhadap perempuan. Ia menempatkan perempuan di tempat yang layak tidak boleh poliandri. Sebab jika perempuan berpoliandri, maka perempuan akan menjatuhkan harkat keperempuanannya sendiri. Perempuan umumnya cenderung hanya mencintai seorang lelaki. Perempuan biasanya tak kan sudi cintanya diduakan. Karena itulah, umumnya perempuan tidak rela sang suami berpoligami. Dengan demikian, jika perempuan berpoliandri, ia pun seolah berusaha menghapus fitrah kewanitaannya. Bayangkan, betapa merepotkannya untuk menentukan siapa ayah anak dariseorang perempuan yang berpoliandri. Setiap kali anak lahir, harus dilakukan tes DNA dulu. Akan terjadi kekacauan nasab saat terjadi poliandri.Karena itu pula, anak yang terlahir dari seorang ibu yang melakukan hubungan seksual dengan banyak laki-laki, akan mengalami beban psikologis, moral, dan hukum. Meski secara medis melalui test DNA, bisa ditentukan lelaki yang membuahi, tapi menetapkan status hukum ayah bukanlah hal yang mudah. Begitu pula dengan pembagian warisnya yang tentunya akan sulit dan rumit luar biasa.
G.      Poliandri dalam Sistem Hukum Perkawinan di Indonesia
UU No. 1 taun 1974 tentang Perkawinan pasal 2 ayat 1 disebutkan bahwa, perkawinan dianggap sah apabila dilaksanakan sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.[12] Dengan demikian, dalam konteks Hukum Perdana, perkawinan plurarisme hukum. Dalam rangka untuk memfasilitasi plurarisme hukum perkawinan ini. Bagi masyarakat yang beragama Islam, perkawinan dilaksanakanoleh institusi KUA, sedangkan bagi agama non Islam, dilaksanakan oleh Institusi Kantor Catatan Sipil. Kendatipun demikian, atas yang paling dominan dalam perkawinan yang diatur dalam UU No. 1 tahun 1974 adalah monogami yang terbuka, dalam artian masih dimungkinkan terjadinya perkawinan poligami dengan persyaratan yang limitatif.
Dalam Pasal 1 UU No. 1974,[13] prinsip monogami ini, menjadi asas yang fundamental dalam pembentukan keluarga yang bahagia dan kekal berdasrakan Ketuhanan Yang Maha Esa, sehingga berbagai bentuk perkawinan yang bertentangan dengan prinsip monogami, sepanjang tidak ditentukan sebaliknya dalam hukum positif, adalah melanggar dan pelakunya dapat dikenai sanksihukum berdasarkan ketentuan yang berlaku.
H.      Ketidaketisan Poliandri dalam kehidupan Sehari-hari
Beberapa contoh kasus poliandri memang sudah terbukti benar adanya. Tidak hanya mereka yang ter-ekspose sorotan dunia saja dalam melakukan poliandri, bahkan di sekitar lingkungan kita juga ada yang melakukan poliadri. Di Indonesia sendiri, poliandri sudah dilakukan di berbagai daerah, contohnya di madura.
Tanpa kita sadari, pelaku poliandri bisa kita amati dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Sebenarnya, pelaku poliandri bisa dikatakan menyimpang dari aturan norma sosial yang berlaku. Poliandri dilakukan oleh orang yang memiliki pemikiran berbeda pada umumnya. Beberapa pelaku poliandri mungkin melakukan karena adanya suatu keharusan atau alasan tertentu yang memang harus dilaksanakan. Tetapi, poliandri merupakan suatu yang tidak wajar dan diluar perilaku kehidupan yang biasa dijalani.
Bayangkan jika seorang wanita tinggal bersama 3 orang suaminya, dari segi ekonomi memang menguntungkan jika ketiga suami sang wanita tersebut menafkahinya secara rutin dan ikhlas. Lalu bagaimana dengan segi sosial, dalam segi sosial wanita ini akan dipandang rendah oleh orang-orang yang tinggal berada di sekitarnya. Apalagi pemikiran ibu-ibu tetangga, biasnya semua disangkutkan pada hal negatif. Dilihat dari pengaruh poliandrinya saja sudah memengaruhi pemikiran tetangga atau orang disekitarnya untuk brpikir kurang baik. Apalagi di aspek lain, pasti menimbulkan gejolak sosial dan kerancuan dalam diri pribadi wanita tersebut. Dalam segi internal kelurga wanita tersebut juga pasti dapat dikira, bagaimana sang wanita tersebut dapan memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri ketiga suaminya. Misalnya saja dalam melayani hak suami, pasti akan timbul kecemburuan yang tidak biasa atara yang suami satu dengan suami lainnya.
Untuk mejalani bahtera kehidupan poliandri, seorang wanita akan mengalami kelelahan mental juga fisik. Lelah mental contohnya dari cacian orang lain. Selain itu jika ketiga suami atau salah satu suaminya melakukan hal yang tidak diduga, karena melakukan poliandri membuat kemungkinan dari pihak suami melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Dari segi fisik, misalnya sang wanita harus bekerja keras mengurusi keluarga setiap hari di dalam tempat atau rumah yang sama.
Begitu juga jika dalam keluarga tersebut memiliki beberapa anak. Bayangkan betapa mirisnya mengetahui kerumitan yang akan terjadi dalam keluarga tersebut. Konflik pasti akan bermunculan. Apalagi mental anak-anak yang lair di keluarga poliandri, biasa dikataka anak tersebut lahir di keluarga yang tidak semestinya atau tidak normal. Seperti yag sudah dibahas sebelumnya, tentang ahli waris, keturunan, DNA dan lainnya.
Banyak hal negatif akan muncul jika melakukan poliandri. Sehingga poliandri dianggap tidak etis dalam kehidupan sehari-hari. Ini jika dilihat dalam hal nyata tanpa menyangkut agama. Apalagi yang sudah dibahas sebelumnya tentang larangan melakukan poliandri dalam Islam. Semakin jelas keterlarangannya jika dikaitkan dengan Islam beserta sebab dan akibatnya dalam kehidupan nyata.
I.         Permasalahan Batin yang Timbul Akibat Poligami
Sewajarnya seorang wanita mencintai seorang laki-laki saja. Jikalau memang mencintai beberapa orang pria, wanita tersebut juga akan memegang teguh harkat wsebagai wanita untuk menikah dengan seorang pria. Kecuali setelah adanya talak atau cerai. Kebanyakan wanita memimpikan keluarga yang harmonis dengan seorang suami. Dikasihi seorang suami dengan sepenuh hati tanpa harus dikasihi dan disayangi oleh banyak lelaki.
Seorang laki-laki juga tidak akan pernah rela istrinya juga dimiliki oleh orang lain. Sifat mendasar tersebut sudah jelas menjadi tekanan batin jika seorang wanita menikahi lebih dari seorang laki-laki. Tanggungjawab wanita tersebut juga pasti sangat berat untuk menjalani kehidupannya.
Seorang laik-laki yang akan menikahi seorang wanita yang poliandri juga harus memikirkan banyak aspek yang akan terjadi di masa sekarang dan yang akan datang. Karena sebenarnya pernikahan itu tidak hanya didasarkan dari “yang pentiang keduanya ingin”. Jikapun ada, tidak ada orang yang akan menikahkannya kecuali orang yang menikahkan adalah oran yang juga tidak punya dasar agama juga.
J.        Pelaku Poliandri
Pelaku poliandri adalah seorang wanita dan beberapa orang suaminya. Sebenarnya, banyak pihak yang dapat disangkut pautkan karena adanya poliandri yang tejadi. Pernikahan wanita poliandri dapat dicegah oleh orang-orang yang berada di sekitarnya. Memang pernikaan adlah hak individu, tetpi jika pernikahan tersebut akan menimbulkan hal yang tidak baik, sewajarnya pernikahan tersebut dicegah, dibatalkan maupun dihentikan jika sedang berlangsung.
Orang yang berpoliandri berarti orang yang mengesampingkan atau tidak peduli dengan aturan agama. Melanggar larangan Allah SWT yang sudah jelas tertera dalam Al-Qur’an dan Hadist. Tidak hanya dari wanitanya saja, tetapi juga dari lelaki yang dinikahinya (dalam arti jika suami tahu istrinya melakukan poliandri). Mereka sama-sama menentang ajaran agamanya. Iman yang mudah goyah dapat menyebabkan mudahnya dihasut syetan-syetan yang terkutuk. Karena adanya hasutan syetan poliandri dapat terjadi.
Selain itu, poliandri juga dpat terjadi karena orang-orang disekitarnya tidak mencegah atau hanya sekedar mengingatkan bahwa poliandri bukanlah hal yang baik. Kesalahan juga terjadi pada orang yang menikahkan, wali nikah dan saksi nikah (ditekankan lagi jika mereka tahu bahwa wanita itu berpoliandri). Maka dosa akan adanya poliandri  tersebar ke berbagai pihak. Karena sekali lagi, bahwa poliandri ialah haram hukumnya.
Jadi, pelaku poliandri tidak hanya wanita dan suami-suaminya saja, tetapi juga orang yang berada disekitarnya dan atau orang yang terlibat saat penikahan terjadi. Hal ini erat kaitannya dengan lingkungan dimana wanita itu tinggal. Dalam hal ini, ditekankan karena tidak adanya alasan yang membolehkan berpoliandri.
K.      Menjauhkan Diri dari Pernikahan Poliandri
Karena pernikahan poliandri ada sebab dan akibatnya, maka juga ada cara untuk menghindari pernikahan poliandri :
1.      Memperkuat iman dan takwa kepada Allah SWT, agar syetan tidak mudah menghasut untuk berbuat hal yang dilarang Allah.
2.      Memilih lingkungan tempat tinggal yang baik, jauh dari kemaksiatan dan kemudharatan.
3.      Hati-hati dalam bertindak, berpikirlah secara matang jika ingin melakukan sesuatu. Jadi, berpikir dahulu ketika akan melakukan poliandri, karena pada hakikatnya poliandri menimbulkan banyak efek negatif bagi diri sendiri bahkan orang lain.
4.      Memilih pergaulan yang baik dengan orang-orang di sekitar kita di segala aspek kehidupan. Pergaulan menjadi penentu ciri diri kita dan cermin diri. Kecuali jika memang kita benar-benar tidak mudah terpengaruh atau memiliki konsistensi dalam hidup.
5.      Tidak selalu bertindak sesuai kata hati, karena terkadang kata hati sudah diracuni oleh syetan. Menyukai seseorang bukan berarti harus menikah dengan orang tersebut. Apalagi ketika status sudah menikah dan sedang menjalani bahtera rumah tangga dengan orang lain.
6.      Menjaga keharmonisan dan keutuhan keluarga yang sudah ada.
7.      Menghormati suami serta menjalankan kewajibat seorang istri kepada suami dengan ikhlas dan tanggungjawab.
8.      Selalu bersyukur atas berkah dan nikmat yang sudah Allah berikan. Jika kurang bersyukur, maka akan timbul ketidakpuasan dalam hati dan selalu menginginkan yang lebih dari yang sudah dimiliki.
9.      Menjaga hati agar tidak goyah untuk menyukai atau mencintai selain suami atau pasangan sendiri.

BAB III
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Poliandri adalah wanita yang memiliki lebih dari satu suami. Poliandri merupakan hal yang dilarang Allah SWT karena memiliki banyak akibat yang negatif, sehingga hukum  berpoliandri adalah haram. Banyak pelaku atau orang yang terlibat karena adanya poliandri, berarti pihak yang telibat mulai dari penikahannya juga menanggung kesalahan akan adanya pernikahan tersebut berupa dosa. Namun, poliandri dapat dicegah atau dihindari dengan berbagai cara, terutama memperkuat iman dan takwa kepada Allah SWT.
B.       Saran
Mudah-mudahan tulisan  makalah ini bermanfaat tidak hanya sebagai pengetahuan saja, melainkan dapat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari teutama dalam bidang keagamaan.
Dalam makalah ini saya menjabarkan beberapa akibat negatif dari adanya poliandri. Mungkin dalam makalah lain dapat menjelaskan lebih detai dampak atau akiba dari poliandri ini. Mungkin juga, dalam makalah lain dapat menambahkan hikmah dan dapat menjelaskan keterkaitan poliandri tentang penyimpangan sosial dalam ilmu sosiologi.


[1] Ensiklopedi Indonesia jilid V (Jakarta: PT Ichtiar Baru-Van Hoeve), 2736
[2] Ali Husein Hakeem. Et.al, Op.Cit., 172
[3] http://bajeu.com/
[6] Al-Qur’an dan terjemah (Madinah Al-Munawarah : 1422 H), 120
[7] Etheses.uin-alang.ac.id
[8] Soemiyati, Op. Cit., 76
[9] www.piss-ktb.com
[10] www.piss-ktb.com
[11] www.piss-ktb.com
[12] Undang-Undang Perkawinan di Indonesia, Ibid, 6
[13] Ibid, 5