WELCOME

GOOD LIVE, GOOD FUTURE

Minggu, 23 November 2014

Hikayat Hang Tuah

HIKAYAT
Hang Tuah
            Di panta barat Semenanjung Melayu, terdapat sebuah kerajaan bernama Negeri Bintan. Waktu itu ada seorang anak laki-laki bernama Hang Tuah. Ia seorang anak yang rajin dan pemberani serta sering membantu orangtua mencari kayu di hutan. Hang Tuah mempunyai empat orang kawan, yaitu Hang Jebat, Hang Lekir, Hang Lekiu dan Hang Kesturi. Ketika menginjak remaja mereka bermain bersama di laut, mereka ingin menjadi pelaut yang ulung dan bisa membawa kapalke negeri negeri yang jauh.

            Suatu hari, mereka naik perahu sampai ke tengah laut.
            “Hei lihat, ada tiga buah kapal!” seru Hang Tuah kepada teman-temannya.
            Ketiga kapal itu masih berada di kejauhan sehingga mereka belum melihat jelas tanda-tandanya. Ketiga kapal itu semakin mendekat.
            “Lihat bendera itu! Bendera kapal perompak! Kita lawan mereka sampai titik darah penghabisan!” teriak Hang Kasturi.
            Kapal perompak semakin mendekati perahu Hang Tuah dan teman-temannya.
            “Ayo kita cari pulau untuk mendarat! Di daratan kita lebih leluasa bertempur!” kata Hang Tuah mengatur siasat.
            Sesampainya di darat Hang Tuah mengatur siasat.pertempuran antara Hang Tuah dan teman-temannya melawan perompak berlangsung sengit. Hang Tuah menyerang kepala perompak yang berbadan tinggi besar dengan keris pusakanya.
            “Hai anak kecil, menyerahlah. Letakkan pisau dapurmu!” mendengar kata-kata tersebut Hang Tuah sangat tersinggung.
            Lalu ia melompat dengan gesit dan menikam sang kepala perompak. Kepala perompak pun langsung tewas. Dalam waktu singkat Hang Tuah dan teman-temannya berhasil melumpuhkan kawanan perompak. Mereka berhasil menawan 5 orang perompak. Beberapa perompak berhasil meloloskan diri dengan kapalnya.

            Kemudian Hang Tuah dan teman-temannya menghadap Sultan Bintan sambil membawa tawanan mereka. Karena keberanian dan kemampuannya, Hang Tuah dan teman-temannya diberi pangkat laskar kerajaan. Beberapa tahun kemudian Hang Tuah diangkat menjadi pimpinan armada laut. Sejak menjadi pimpinan armada laut, negeri Bintan menjadi kokoh dan makmur. Tidak ada negeri yang berani menyerang negeri Bintan. Beberapa tahun kemudian, Sultan Bintan ingin mempersunting puteri Majapahit di pulau Jawa.
            “Aku ingin dipersiapkan armada untuk perjalanan ke Majapaht., kata Sultan kepada Hang Tuah.
            Hang Tuah segera membentuk armada yang tangguh. Setelah semuanya siap,  Sultan dan rombongannya segera naik ke kapal menuju kota Tuban yang dahulunya merupakan pelabuhan  utama milik Majapahit. Perjalanan tidak menemui hambatan sama sekali. Pesta perkawinan Sultan berlangsung dengan meriah dan aman. Setelah selesai perhelatan perkawinan, Sultan Bintan dan permaisurinya kembali ke Malaka. Hang Tuah diangkat menjadi Laksamana. Ia memimpin armada seluruh kerajaan.

            Tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena para perwira istana menjadi iri hati. Para perwira istana menghasut Sultan. Mereka mengatakan bahwa Hang Tuah hanya bisa berfoya-foya, bergelimang dalam kemewahan dan menghamburkan uang negara. Akhirnya Sultan termakan hasutan mereka. Hang Tuah dan Hang Jebat diberhentikan. Bahkan para perwira istana mengadu domba Hang Tuah dan Hang Jebat.   Mereka menuduh Hang Jebat akan memberontak. Hang Tuah terkejut mendengar berita tersebut. Ia lalu mendatangi Hang Jebat dan mencoba menasihatinya. Tetapi rupanya siasat adu domba oleh para perwira kerajaan berhasil. Hang Tuah dan Hang Jebat bertengkar dan akhirnya berkelahi. Naas bagi Hang Jebat. Ia tewas ditangan Hang Tuah. Hang Tuah sangat menyesal. Tapi bagi Sultan, Hang Tuah dianggap pahlawan karena berhasil membunuh seorang pemberontak.
            “Kau kuangkat kembali menjadi Laksamana” kata Sultan pada Hang Tuah kembali memimpin armada laut kerajaan.

            Suatu hari, Hang Tuah mendapat tugas ke negeri India untuk membangun persahabatan antara negeri Bintan dan India. Hang Tuah diuji kesaktiannya oleh Raja India untuk menaklukan kuda liar. Ujian itu berhasil dilalui Hang Tuah. Raja India dan para perwiranya sangat kagum. Setelah pulang dari India, Hang Tuah menerima tugas ke Cina. Kaisarnya bernama Khan. Dalam kerajaan itu tak seorang pun boleh memandang langsung muka sang kaisar. Ketika dijamu makan malam oleh Kaisar, Hang Tuah minta disediakan sayur kangkung. Ia duduk didepan Kaisar Khan. Pada waktu makan, Hang Tuah mendongak untuk memasukkan sayur kangkung ke mulutnya . dengan demikian ia dapat melihat wajah kaisar. Para perwira kaisar marah dan hendak menangkap Hang Tuah., namun Kaisar Khan mencegahnya karena ia sangat kagum dengan kecerdikan Hang Tuah.


            Beberapa tugas kenegaraan lainyya berhasil dilaksanakan dengan baik oleh Hang Tuah. Hingga pada suatu saat ia mendapat tugas  menghadang armada lau dari barat yang dipimpin seorang admiral yang bernama D Almeida.armada ini sangat kuat. Hang Tuah dan pasukannya segera menghadang. Pertempuran sengit segera terjadi. Saat itulah Hang Tuah gugur membela tanah airnya. Ia tewas tertembus peluru sang admiral. Sejak saat itu, nama Hang Tuah menjadi terkenal sebagai pelaut ulung, laksamana yang gagah berani dan menjadi pahlawan di Indonesia dan di Malaysia. Sebagai bentuk penghormatan, salah satu dari kapal perang Indonesia diberi nama KRI Hang Tuah. Semoga nama itu membawa “tuah” yang artinya berkah.